WELCOME TO MY BLOG

Friday, July 29, 2016

Laporan Praktek Pengamatan Struktur Biji Monokotil dan Dikotil [LENGKAP]

Laporan Praktek Pengamatan Struktur Biji Monokotil dan Dikotil


































OLEH :
I GUSTI NGURAH GIRI DWIPAYANA
9
XII IPA 1

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Praktek Pengamatan Struktur Biji Monokotil dan Dikotil .
Penulis  menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pihak yang telah berjasa memberikan bantuan dalam rangka menyelesaikan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam penyusunan laporan ini tentu banyak kekurangan dan kesalahan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi sempurnanya laporan ini.


Penyusun,




































DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… 3

BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1.  LATAR BELAKANG MASALAH ……………………..………………………………. 4
1.2.  TUJUAN PENELITIAN ………………………………………………………………… 4
1.3.  RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………... 4
1.4.  HIPOTESIS ……………………………………………………………………………… 4

BAB 2 : METODELOGI
A.   ALAT DAN BAHAN………………….…………………………………………………. 5
B.   CARA KERJA……………………….………………………………………………........ 5
C.   HASIL KERJA …….…………………………………………………………………..… 5

BAB 3 : PEMBAHASAN ……………………………………………...…………………… 6

BAB 4 : PENUTUP
A.   KESIMPULAN ……………….………………………………………….……………… 7
B.   SARAN ……………………….…………………………………………………………. 7

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 8




























BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
           Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat mata, tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Biji merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang bersangkutan. Biji biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga. Selain untuk perkembangbiakan, biji juga merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan yang digunakan oleh organisme lain untuk memenuhi kebutuhan makanannya.
Secara morfologi, biji dapat dibedakan menjadi dua, apakah biji yang dihasilkan oleh tumbuhan tersebut berupa biji belah atau bukan. Karena karekteristik dari suatu biji sangatlah mempengaruhi morfologi dan anatomi akar, batang, dan daun yang akan dibentuk pada waktu pertumbuhan.
Pada observasi kali ini, akan diamati berbagai macam tumbuhan dikotil dan monokotil. Dengan pengamatan ini diharapkan agar dapat membedakan ciri-ciri dari tumbuhan dikotil dan tumbuhan monokotil. Selain itu, dapat pula menganalisis adanya suatu penyimpangan baik secara morfologi maupun secara anatomi pada ciri-ciri tumbuhan dikotil dengan monokotil terhadap ciri-ciri tumbuhan lain.

1.2 Tujuan Penelitian
Penulisan laporan  ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 
1.        Mengamati struktur biji monokotil dan dikotil
2.        Mengamati perkecambahan pada biji monokotil dan dikotil.

1.3 Rumusan Masalah
Dengan melakukan penelitian yang telah ditugaskan maka beberapa masalah yang dapat penulis rumuskan dalam laporan  ini adalah :
1.        Apakah perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil ?
2.        Mengapa biji kacang dikelompokkan kedalam kelompok dikotil dan biji jagung dikelompokkan kedalam monokotil ?
3.        Apa perbedaan antara kecambah monokotil dan dikotil ?


  
1.4  Hipotesis
Berdasarkan masalah pokok dan kerangka pikir serta tujuan yang akan dicapai dalam
 penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1.        Karena kacang tanah mempunyai dua keping biji
2.        Karena jagung mempunyai satu keping biji
3.        Biji dikotil mempunyai dua kotiledon sedangkan biji monokotil hanya mempunyai satu  kotiledon.
BAB II
METODELOGI

A.    Alat dan Bahan
1.      Biji Kacang Tanah
2.      Biji Jagung
3.      Gelas Plastik
4.      Kapas
5.      Air

B.   Cara kerja
1.            Amati struktur biji jagung dan biji kacang tanah.
2.            Belahlah biji dan tuliskan bagian-bagiannya beserta gambarnya
3.            Kecambahkan biji jagung dan biji kacang tanah pada media yang dibawa selama satu        minggu.
4.            Untuk mengecambahkan biji disimpan pada kapas yang sudah ditetesi dengan air


C.   Hasil kerja

TUMBUHAN DIKOTIL
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggXpvki3fEseneL8uwRaQuKNoAqZXcuyyGI2v33Ihj49PoNincBr_BGsfr8VZ7mphcnpnY7d0CiEzbDrdw0tHcHKcXj_otxJEDEv5KRm5hlzCA0B_F6aRM2mioeddc0NV6nbkxaRic6zk/s1600/325563.JPG


TUMBUHAN MONOKOTIL
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6Su7nqbJdjMudQ7wwTDnq7CtzwTu-VueukXlF7MXsKujR7_4G_-1hpzGvpfrcdZ27tkeSKKYiIOHyEzLLqgj0jm6PtDBvSka_0r7kjluP0oP107J3c9SklSdiuoYa2vg6ZslpJ7GtQE0/s1600/bncjhf.JPG


BAB III
PEMBAHASAN

1.      Perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil
Perbedaan struktur antara biji monokotil dan dikotil dapat kita lihat dari bentuk biji dan bagian-bagiannya. Pada biji monokotil, contohnya jagung hanya terdapat satu kotiledon saja yang sering disebut skutelum. Sedangkan pada biji dikotil, contohnya kacang tanah memiliki dua kotiledon atau keping biji yang berfungsi sebagai tempat tersimpannya cadangan makanan.

2.      Mengapa biji kacang dikelompokkan kedalam kelompok dikotil dan biji jagung dikelompokkan kedalam monokotil ?
Jawab: karena biji kacang merupakan tumbuhan yang bijinya berkeping dua (memiliki dua kotiledon), sedangkan biji jagung hanya memiliki satu kotiledon saja.

3.      Perbedaan antara kecambah monokotil dan dikotil
Perbedaan kecambah monokotil dapat kita lihat dari strukturnya, yaitu pada kecambah monokotil struktur kecambahnya meliputi radikula, plumula, akar primer, keleoptil, dan daun pertama. Sedangkan pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.

Struktur Biji Monokotil Dan Dikotil
Dari hasil penelitian anatomi tanaman dikotil dan monokotil diperoleh bahwa biji tanaman dikotil dan monokotil mempunyai bagian-bagian biji yaitu cadangan makanan, kulit biji, epikotil, kotiledon, hipokotil dan radikula.
            Pada biji ada beberapa struktur , yaitu :
a)      Kotiledon, cadangan makanan embrio
b)      Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
c)      Radikula, bakal calon akar
d)     Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
e)      Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
f)       Skutelum, permukaan keras
g)      Testa, pelindung biji


















BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pada umumnya struktur biji sama yaitu ada kotiledon, plumula, radikula. Yang membedakan hanya pada biji monokotil terdapat testa dan tidak terdapat epikotil dan hipokotil, sedangkan biji dikotil terdapat skutelum dan terdapat epikotil dan hipokotil.
Perkecambahan biji monokotil dan biji dikotil mempunyai tipe perkecambahan yang berbeda. Biji monokotil tipe perkecambahan hipogel (kotiledon berada di bawah permukaan tanah), sedangkan biji dikotil tipe perkecambahan epigeal (kotiledon berada di atas permukaan tanah). Air sangat berpengaruh terhadap perkecambahan. Tanpa adanya air perkecambahan tidak akan terjadi.

B.     Saran
            Pada akhir penelitian ini kami menyarankan untuk praktikum selanjutnya agar lebih baik lagi sehingga memperoleh hasil yang memuaskan. Sebaiknya dalam melakukan penelitian atau percobaan harus membutuhkan waktu lama. Karena untuk menganalisis semua yang terjadi pada tumbuhan tersebut. Jika dalam waktu yang singkat, mungkin hasil percobaan tersebut kurang memuaskan.
































DAFTAR PUSTAKA


http: / /www.perkecambahanpadabijikacangtanah.com/

http: / /www.perkecambahanpadabijijagung.com/

http://www.wikipedia.com./perkecambahan 

http://www.wikipedia.com./kecambah 



Share:

SINOPSIS CERITA MAHABARATA

SINOPSIS CERITA MAHABARATA

Secara keseluruhan, cerita Mahabharatamenceritakan kehidupan dari Prabu Santanu atau Sentanu (Çantanu). Prabu Santanu sendiri adalah seorang raja yang berketurunan keluarga Kuru yang menjadi raja di kerajaan Barata. Prabu Santanu mempunyai permaisuri bernama Dewi Gangga, dan berputra Bisma.


Pada suatu hari, Prabu Santanu jatuh cinta pada seorang anak nelayan yang bernama Setyawati. Namun, ayahanda dari Setyawati hanya mau memberikan putrinya jika Prabu Santanu mau menobatkan anak dari Setyawati s ebagai putra mahkota pewaris tahta dan bukannya Bisma. Karena syarat yang begitu berat ini Prabu Santanu terus bersedih. Melihat hal tersebut, Bisma pun merelakan haknya atas tahta di Barata untuk putra yang kelak lahir dari Setyawati. Bahkan, Bisma berjanji untuk tidak menuntut itu kapan pun dan Bisma juga berjanji untuk tidak menikah agar kelak tidak mendapat anak untuk mewarisi tahta dari Prabu Santanu.
Perkawinan Prabu Santanu dan Setyawati melahirkan dua orang putra yang masing-masing bernama Citranggada dan Wicitrawirya. Namun kedua putranya ini meninggal dalam pertempuran tanpa meninggalkan keturunan. Karena takut punah keturunan raja, Setyawati pun memohon kepada Bisma agar menikahi mantan menantunya yang di tinggal mati oleh Wicitrawirya, masing-masing Ambika dan Ambalika. Namun permintaan ini di tolak mentah-mentah oleh Bisma mengingat sumpah untuk tidak menikah.



Pada akhirnya Setyawati meminta kepada Wiyasa, anaknya dari perkawinan yang lain untuk menikah dengan Ambika dan Ambalika. Perkawinan dengan Ambika melahirkan Destarasta, lalu perkawinan dengan Ambalika melahirkan Pandu.



Destarasta menikah dengan Gandari dan melahirkan seratus orang anak, sedangkan Pandu menikahi Kunti dan Madrim tapi tidak mendapatkan anak. Nanti ketika Kunti dan Madrim kawin dengan dewa-dewa, Kunti melahirkan 3 orang anak masing-masing dengan dewa Darma lahirlah Yudistira, dengan dewa Bayu lahir Werkodara atau Bima dan dengan dewa Indra lahirlah Arjuna. Sedangkan Madri yang menikah dengan dewa kembar Aҫwin melahirkan anak kembar yang bernama Nakula dan Sadewa.



Selanjutnya, keturunan-keturunan itu di bagi menjadi dua yakni keturunan Destarasta di sebut dengan kaum Kurawa, sedangkan keturunan Pandu di sebut dengan kaum Pandawa.



Sebenarnya Destarasta berhak mewarisi tahta ayahnya, tapi karena Destarasta buta sejak lahir, maka tahta tersebut kemudian di berikan kepada Pandu. Hal inilah yang pada kemudian hari menjadi sumber bencana antara kaum Pandawa dan Kurawa dalam memperebutkan tahta sampai berlarut-larut. Hingga pada akhirnya pecah sebuah perang Dahsyat yang di sebut sebagai Baratayuda yang berarti peperangan memperebutkan kerajaan Barata.



Peperangan di awali dengan aksi judi, di mana kaum Pandawa kalah. Kekalahan ini membuat kaum Pandawa harus mengembara di hutan selama dua belas tahun. Setelah itu, pada tahun ke-13 sesuai perjanjian dengan Kurawa, para Pandawa harus menyembunyikan diri di tempat-tempat tertentu. Namun para Pandawa memutuskan untuk bersembunyi di istana Raja Matsyapati. Pada tahun berikutnya, para Pandawa menampakkan diri mereka di muka umum lalu menuntut hak mereka kepada Kurawa. Namun, tuntutan mereka tidak di penuhi oleh kaum Kurawa hingga perang 18 hari yang menyebabkan lenyap nya kaum Kurawa. Dengan demikian, kaum Pandawa dengan leluasa mengambil alih kekuasaan di kerajaan Barata.
Share:
Copyright © Dua Tanda Tanya | Powered by Blogger
Design by SimpleWpThemes | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com